Keep Move On 'coz if you don't CHANGE you'll DIE

Minggu, 12 Agustus 2012

Maafkan dan lupakan !

I'm not Stupid grown up


Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuat batu HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU.

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu ?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya diatas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin."

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Belajarlah menulis diatas pasir. Semoga itulah kita. Bismillah

[Mija Akhmadt 's Email]

Sabtu, 11 Agustus 2012

rindu.. rindu.. rindu..




Suatu malam HPku dg dering SMSnya menyentakku:

"San.. betapa ak mrindukan ukhuwah ini, bukan sbuah tuntutan tp mgkn buah dari amalku juga. dr kmrn rasanya merindukan tmn2 04 yg bahkan mnanyakan, SMSpun enggak. pdhl ak lg butuh motivasi. skrg ak baru mrasakan btapa lemahnya ak. Subhanallah, air mataku lgsg menetes..."

Sang pengirim adalah sahabatku, partnerku, dan sekaligus saudariku yg sdg mrasa ksepian dlm mngemban amanahnya di kampus. ksepian stlh kami, tmn2 satu angkatan lu2s duluan dan mninggalkan beban & tanggung jawab yg luar biasa di pundaknya. mungkin memang kami tdk pernah menyalahkan siapapun atas lu2snya kami.. smua sdh ada yg mengaturnya.

namun, saat sms itu kuterima.. ak pun mrasa sgt sesak dibuatnya. betapa ak selama ini telah larut dalam euforia kesibukan baruku. bekerja dan bekerja. untuk liqo dan aktivitas dakwah lain hanya menumpuk di weekend. itu pun hanya liqo yg rutin. aktivitas lainnya insidental.

betapa aku telah dijauhkan (atau menjauhkan diri) dari aktivitas2 da'awiku yg sgt padat seperti dahulu. aku rindu dan sgt ingin mengulangi kepayahanku dalam mengatur jadwal harianku dahulu. brgkt dari satu syuro ke syuro lainnya. merancang konsep demi konsep perekrutan.. penjagaan.. pembinaan.. mengisi kajian.. binaan2ku.. aku mrindukan semuanya..
aku pun merindukan khangatan ukhuwah dari saudari2 seperjuangan..
manakala tangis kalian telah menjadi tangisku,
duka salah satu dari kita adalah duka kita bersama
dan sebaliknya.. ingatkah saudariku?

saudariku, tidakkah kalian merasakan itu?
tidakkah kita sesungguhnya telah melupakan esensi ukhuwah ini dalam nurani kita sendiri?
sadarkah bahwa kita telah menafikannya?
saat yg satu sudah bekerja dan yg lain mencari kerja tanpa henti..
ktka sebagian sudah pensiun dari dakwah kampus dan sebagian lain masih mengurusi kampus..
mana keindahan yg dahulu kta pertontonkan d depan umum? mana?!
SMS taujih pun sdh tdk pernah lagi sampai ke HP msg2 dari kita bukan?

dunia..
sebegitu menyilaukannyakah engkau?
kau telah mrenggut militansi kami.
dan menghancurkan keindahan ukhuwah ini..

lantas, apalagi yg masih kau punya sekarang Saudariku..?

-jkt, 250509 pkl 23.06- 

 [lupa Copas nama Blognya]

Ternyata Mencintai itu Membutuhkan Energi yang Luar Biasa......




"Senja ini Aku mendapat satu pelajaran berharga dari seseorang yang biasa kupanggil 'kakak'. Bahwa ternyata mencintai itu membutuhkan energi yang luar biasa besarnya..........."
Mencintai, apapun konteksnya dan kepada siapapun rasa itu ditujukan, tetap memerlukan suatu kekuatan yang cukup besar. Kekuatan untuk kecewa, mengalah, disakiti, sampai pada titik terbesar adalah kekuatan untuk ikhlas dalam mencintai. Sisi manusiawi seorang manusia yang ingin cintanya bersambut dan berbalas pun tak lepas dari pamrih seseorang dalam mencintai. Memang hal yang wajar manakala pamrih tersebut disertai dengan kedewasaan dalam mencintai, jadi harapan untuk tidak bertepuk sebelah tangan pun tidak menjadi suatu ambisi yang dengan frontal diperjuangkan.

Saat kita telah berani mendeklarasikan diri bahwa kita mencintai seseorang, maka selayaknya kita pun sudah menyiapkan space hati untuk kemudian merasa kecewa. Karena idealnya orang mencintai, pastilah punya harapan terhadap objek lain di luar dirinya. Dan hidup tidak selalu berjalan di atas rel-rel harapan yang telah Kita bangun. Adakalanya meleset sedikit, adakalanya meleset agak jauh, bahkan keluar jalur juga memungkinkan. Semua jelas menguji kesiapan mental dan kedewasaan kita dalam mencintai. Dan pastinya, kekuatan kita pun diuji.

Selanjutnya, dalam mencintai pun kita wajib menyiapkan kekuatan lain untuk mengalah dan bersedia bersikap dewasa untuk setia memberi. Karena (menurut Saya, hakikat cinta itu adalah pelayanan, dan pelayanan terimplementasi dalam proses 'memberi'). Memberi apapun demi membuat yang dicinta bahagia. Fuih... sepintas kedengarannya sangat 'lebay' dan membebani. Tapi memang dalam kenyataannya seperti itu. Jangan dulu mengumbar kata 'cinta' jika memang belum siap masuk dalam proses memberi, apalagi melayani. Kemudian memberi di sini dapat diperluas menjadi memberi rasa aman dan nyaman. Berarti sudah masuk dalam tahap 'menjaga' orang yang dicinta. Cakupan menjaga pun dapat dibuat lebih detail lagi. Mulai dari menjaga perasaan sampai menjaga nama baiknya di depan orang lain. Tak rela orang yang dicinta terlukai dan tersakiti. Juga tak rela melihatnya dikatakan buruk oleh orang lain. Semua terangkum dalam kesediaan memberi. Memberi dedikasi dan loyalitas untuk yang dicinta. Dan semua itu butuh kekuatan yang tidak sedikit.

Terakhir dan yang menjadi inti dari mencintai, adalah keikhlasan dalam merasakan rasa cinta tersebut. Ikhlas untuk menerima apapun konsekuensi dari mencintai. Karena mencintai adalah sebuah keputusan, maka sepatutnya sudah ada komitmen keikhlasan di dalamnya. Dengan ikhlas, semua kekuatan dan energi yang harus dikeluarkan seseorang dalam mencintai akan terasa lebih bermanfaat. Bukan lagi menganggap mencintai itu sebagai sebuah beban yang menyiksa jiwa dan raga. Namun, ia bisa merasakan bahwa mencintai itu dapat menjadi suplemen bagi jiwa sehingga akan terus memotivasi dirinya sendiri untuk terus berubah menjadi manusia yang lebih berkualitas dalam mencintai manusia lainnya. Ya, karena cinta selalu butuh proses pembelajaran panjang yang tidak akan pernah berhenti. Dan setiap orang berhak untuk itu.
Allahu'alam bishowab.

[quotes from 1 of my favorite blog]

Acha2 [I]



Jaane Nahi Denge Tujhe



(jaane nahin denge tujhe
we will not allow you to go away

jaane tujhe denge nahin) - (2)
will not let you go


chahe tujhko rab bulaa le
whether God calls you

hum na rab se darne waale
*************SENSORED***********

raahon mein dat ke khade hain hum
we are standing firmly in a way

yaaron se nazrein chura le
whether you hide your eyes from us (friends)

chahe jitna dum laage le
or put any kind of force

jaane na tujhko aise denge hum
we will not let you go away this way


jaane nahin denge tujhe
we will not allow you to go away

jaane tujhe denge nahin
will not let you go


do kadam ka yeh safar hai
it (life) is the journey of two steps

umr chhoti si dagar hai
life is a small/short path


ek kadam mein ladkhadaya kyon
and how did you get stumbled in just one step


sunn le yaaron ki yeh baatein
listen to the talks of friends

beetengi sab gum ki raatin
the nights of sorrows will pass away

yaaron se rootha hai saaale kyunn
why are you displeased with your friends


(jaane nahin denge tujhe
we will not allow you to go away

jaane tujhe denge nahin) - (2)
will not let you go


maa ne khat mein kya likhaa tha
what did your mother wrote in the letter

jiye tu jug jug yeh kahaa tha
she said you to live forever

chaar pal bhi jee na paaye tu
but you don't even lived for four moments

yaaron se nazrein milaa le
match your eyes with your friends

ek baar tu muskura de
smile just for once

uth ja saale yun sataaata hai kyonn
wake up you freak, why are you teasing


(jaane nahin denge tujhe
we will not allow you to go away

jaane tujhe denge nahin) - (4)
will not let you go

Jumat, 10 Agustus 2012

Special NEED is blessing


Anak dengan kebutuhan khusus 
Cah Nggantheng Q

Anak-anak itu begitu unik. Kadang sulit diduga, kadang membuat frustrasi, tapi di lain waktu menumbuhkan semangat.

Menghadapinya memang memerlukan kesabaran tinggi, ketelatenan, waktu yang cukup, keinginan dan kemauan untuk memahami.

Sekali waktu dia terlihat seperti anak manis yang begitu dekat dengan kita. Di waktu lain dia jauh tak teraih.

Dia tidak buta, tapi kadang matanya sulit untuk melihat yang harus dia lihat. Tidak tahu apa yang dia lihat.

Dia tidak tuli, tapi seringkali dia seakan tak mendengar, cuek bebek tidak merespon, membuat kita seperti tak ada.

Dia tidak bisu tapi mulutnya seakan sulit membentuk kata-kata (bicara itu susah, tahu! kata seorang anak lewat secarik kertas)

Seorang anak akan mengatakan (bila ia bisa menulis) bahwa ia tidak tahu kenapa badannya ingin bergerak terus. Padahal ia sangat lelah, lalu iapun menangis karena kelelahan; tapi badannya tak bisa diperintah untuk diam.

Anak lain bahkan marah pada tangannya, karena tidak mau menurut ketika diperintahkan untuk menyendok makanan..

Setiap anak tentu berbeda, karena tidak pernah ada anak yang sama. Tapi untuk anak-anak ini, perbedaan mereka menjadi begitu penting dan menentukan.

Adalah sangat bijak untuk mendekati dan mengenali anak sedalam mungkin sebelum melakukan sesuatu. Karena terkadang teori-pun jadi kurang relevan.


Sumber :Ibu TPD. Bogor,07/20/2005
http://puterakembara.org/archives10/00000006.shtml

OST. 4 this month

Tuhan Berikan Aku Cinta

Walau aku senyum bukan berarti
Aku selalu bahagia dalam hari
Ada yang tak ada di hati ini
Di jiwa ini hampa
Ku bertemu sang adam di simpang hidupku
Mungkin akan ada cerita cinta
Namun ada saja cobaan hidup
Seakan aku hina
Tuhan berikanlah aku cinta
Untuk temaniku dalam sepi
Tangkap aku dalam terang-Mu
Biarkanlah aku punya cinta
Tuhan berikanlah aku cinta
Aku juga berhak bahagia
Berikan restu dan halal-Mu
Tuhan beri aku cinta
Ku bertemu sang adam di simpang hidupku
Mungkin akan ada cerita cinta
Namun ada saja cobaan hidup
Seakan aku hina
Tuhan berikanlah aku cinta
Untuk temaniku dalam sepi
Tangkap aku dalam terang-Mu
Biarkanlah aku punya cinta
Tuhan berikanlah aku cinta
Aku juga berhak bahagia
Berikan restu dan halal-MuTuhan beri aku cinta


Poetry


NASEHAT-NASEHAT KECIL ORANG TUA
PADA ANAKNYA BERANGKAT DEWASA
 [Taufiq Ismail]


Jika adalah yang harus kaulakukan
Ialah menyampaikan kebenaran
Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan
Ialah ang bernama keyakinan
Jika adalah yang harus kau tumbangkan
Ialah segala pohon-pohon kezaliman
Jika adalah orang yang harus kauagungkan
Ialah hanya Rasul Tuhan
Jika adalah kesempatan memilih mati
Ialah syahid di jalan Ilahi

April, 1965 

(http://zhuldyn.wordpress.com)

#Every children is SPECIAL#

Taree Zameen Par

by Kembang Pelangi on Tuesday, July 31, 2012 at 7:41pm


Dekho Inhein Yeh Hain Aus Ki Boondein
Patton Ki Godh Mein Aasmaan Se Koodein
Look at them, they are like the drops of dew that hopped on to leaves from the sky

Angdayee Lein Phir Karwat Badal Kar
They take change in their own ways

Nazuk Se Moti Hans De Phisal Kar
These gentle pearls who laugh when they slip

Kho Na Jaaye Ye Taare Zameen Par
I wish these stars don't get lost on this Earth.

Yeh To Hain Sardi Mein Dhoop Ki Kirne

These are the rays of warmth during winter

Utarein Jo Aangan Ko Sunhera Sa Karne

who have descended to bring the golden light to your houses

Mann Ke Aandheron Ko Roshan Sa Kar Dein
in order to brighten up your gloomy hearts

Thiturti Hatheli Ki Rangat Badal Dein
To change the characteristic of the shaking palms

Jaise Aankhon Ki Dibiya Mein Nindiya
Like the sleep in your eyes

Aur Nindiya Mein Meetha Sa Sapna
Of the dreams in your sleep

Aur Sapne Mein Mil Jaaye Farishta Sa Koi
Like meeting the angel of your dreams

Jaise Rangon Bhari Pichkari
Like a pump filled with vibrant hues

Jaise Titliyan Phoolon Ki Kyari
Like butterflies on fragrant flowers

Jaise Bina Matlab Ka Pyara Rishta Ho Koi
Like a meaningful relationship full of love

Yeh To Aasha Ki Lehar Hain
These are the wave of hope

Yeh To Ummeed Ki Sehar Hain
They are the dawn filled with optimism

Khusiyon Ki Nehar Hain
They are the canal of happiness

Dekho Raaton Ke Seeney Pe Yeh Toh
Jhilmil Kisi Lau Se Ugey Hain

Look at how they have sprouted like a flame against the dark sky's chest

Yeh To Amboya Ki Khusboo Hain Baagon Se Beh Chale
They are the odour of the Ambya flower that have drifted from their gardens

Jaise Kaanch Mein Choodi Ke Tukde
Like the broken pieces of a glass bangle

Jaise Khiley Khiley Phoolon Ke Mukhdey
Like the fully blossomed flower

Jaise Bansi Koi Bajaye Pedon Ke Taley
As if someone is playing the flute amidst a copse of trees

Yeh To Jhonke Hain Pawan Ke
They are the gentle zephyr

Hain Yeh Ghungharoo Jeewan Ke
They are the anklet bells of life

Yeh To Sur Hain Chaman Ke
They are the tune of the garden of spring

Muhaley Ki Raunak
Of the luminance in a colony,

Galiyan Hain Jaise
Khilney Ki Zid Par Kaliyan Hain JaiseLike the streets are
Like the the buds pestering to blossom

Muthi Mein Mausam Ki Jaise Hawayein
Like the breeze in the fists of the weather

Yeh Hain Buzurgon Ke Dil Ki Duwayein
They are the blessings of the aged.

Kabhi Baatein Jaise Dadi Nani
Sometimes they talk like our grandmothers

Kabhi Chalkein Jaise Mum Mum Paani
Sometimes they spill like the lukewarm water

Kabhi Ban Jaaye Bhole Sawaalon Ki Jhadi

Sometimes they become the bush full of innocent questions

Sannatey Mein Hansee Ke Jaise
Like the laughter in a silent environment

Sooney Hothon Pe Khushi Ke Jaise
Like the smile of joy on someone's dry lips

Yeh To Noor Hain Barse agar Teri Kismat Ho Badi

Your fate must be blessed to come across these gems

Jaise Jheel Mein Lehraye Chanda
Like the moon drifts at the reflection of a lake
Jaise Bheed Mein Apne Ka Kandha
Like the support of a loved one in a crowd
Jaise Manmauji Nadiya Jhaag Udaye Kuch Kahe
Like the exuberant river spumes froth
Kaliyan Hain Jaise
Like the buds are
Jaise Baithe Meethi Si Jhapki
They sit like the sweet hugs
Jaise Pyar Ki Dheemi Si Thapki
Like the affectionate touch of love
Jaise Kaanon Mein Sargam Hardam Bajti Hi Rahe
Like the dulcet melody of the 7 swaras keep playing in your ears

Kho Na Jaaye Ye Taare Zameen Par
I wish these stars don't get lost on this Earth. 

Kamis, 09 Agustus 2012

#warning#

Semoga Masih Ada Waktu Untuk KuKembali...

saat hijrah pertama kali,
mungkin akulah yg dengan bangga mengatasnamakan diri sebagai pejuang paling loyal di jalan ini
pejuang paling berani mati demi kemuliaan syahid yang dahulu masih jadi slogan hidup abadi
semua menjadi saksi saat aku paling awal hadir dalam setiap syuro pagi
setelah semalaman khusyu' isi ruh dengan suplemen hati

banyak hal yg telah kutinggalkan demi sebuah arti dari kata perjuangan hakiki
kuliah menjadi nomor sekian maisyah pun hanya menjadi selingan tak berarti
semua urusan seolah pupus demi tercapai target jama'i
namun, keikhlasan telah terlanjur menyesaki relung-relung di hati ini
sehingga apapun dilakukan apapun dikorbankan demi sentuh ridho ILLahi

sungguh, itu pun yang sedang kurindukan untuk hadir kembali
saat lisan qur'ani mencercah sendu pada sepertiga malamNYA nan sunyi
saat airmata tak terbendung menangisi kekhilafan diri
saat penyesalan atas kealpaan yg diperbuat belum mau berhenti
juga saat kutahu bahwa hati ini belumlah mati
dan yang terpenting... saat kuyakin bahwa hatiku masih mencintaiNYA tanpa terbagi...

RABBIII...
ada apa dg hati ini?
apakah memang ia sedang mati suri dan sengaja menunggu pemiliknya terbangun untuk bangkit lagi?
mungkinkah ia telah jatuh ke dalam pelukan dunia nan keji?
mengapa sampai luluh pudar hancur terbagi-bagi?
semua cintaku untukMU tak lagi murni..
kini..
cintaku sepertiga untukMU.. sepertiga untuk hartaku.. sepertiga sisanya untuk cintaku yg lain lagi..
bisakah KAU menerima pengkhianatanku ini RABBI?

bukannya aku tak sadar bahwa aku sudah menyalahi
tapi sungguh, aku dibuat larut dalam keindahan yg kuselami
entah jenis syaitan macam apa yg kuasai hati ini
yang kemudian memaksaku untuk mencintai apa seharusnya tidak kucintai
dan hatiku pun bimbang seperti hilanglah semua solusi..

dan ketakutanku pun menanti..
saat KAU minta pertanggungawbanku di suatu hari
aku tak bisa laporkan diri dengan rapor yang membanggakan hati
statusku sebagai aktivis dakwah seolah telah mati
terlindas nafsu durjana yg mematikan hati
sempurna sudah aku jatuh dan gugur di jalan ini
bukan sebagai syahid atau mujahid yg jasadnya harum mewangi
namun cukup hanyalah aku sebagai pecundang sejati...


sepertinya kumemang telah jauh dan kehilangan jati diri..
smoga masih ada waktu untuk kukembali..


(biasa nulis essai sekalinya nulis sajak kok aneh ya rasanya...?? mdh2an maxutnya tetap tsampaikan)
esp 4 someone in somewhere... bangkitlah segera dari nikmat kekhilafanmu...

http://widyaadika.blogspot.com

KEJORA

Desember 31

Tahukah engkau
Engkau laksana KEJORA
Bintang paling terang di langit hati
Namun apa daya,,,,,
Ternyata engkau terlalu tinggi
Tangan ini tak sanggup menggenggammu
                Butuh lebih banyak IMAN
                Butuh lebih banyak keTAATan
                Lebih banyak PENGORBANAN
Bukan,,,,,,bukan untuk engkau,,,,,!!!
Iman,,ketaatan,,,,,dan pengorbanan itu,,,
Namun untuk DIA
Hingga di MataNYA
Tangan ini layak  merasakan KILAU mu,,,,,